Desember 2008 kami sekeluarga berkesempatan merayakan Natal di kampung halaman, Ambon manisee.
Di antara barang bawaan kami terselip satu bungkusan khusus berisi beberapa stek pohon Ara.
Stek-stek pohon Ara ini kami bagikan untuk ditanam di setiap tempat yang kami kunjungi.
Perjalanan kali ini selain ke Pulau Ambon, kami juga mengunjungi Pulau Seram, Pulau Saparua dan Pulau Haruku.
Akhir September 2009, saat aku dan Abie ke Ambon lagi, ternyata stek pohon Ara yang kami bawa dulu telah tumbuh menjadi pohon yang subur dan berbuah cukup banyak.
Sayang sekali stek-stek yang ditanam di rumah kami di Masohi dan Amahai (Pulau Seram), juga yang ditanam di Kariu (Pulau Haruku) tidak berhasil tumbuh seperti yang kami harapkan.
Nama buah/pohon Ara lebih familiar untuk Umat Kristiani, sedangkan Umat Muslim menyebutnya buah Tin.
Seperti tertulis di Surah At-Tin (Arab: التِّينِ , "Buah Tin") adalah surah ke-95 dalam al-Qur'an. Surah ini terdiri atas 8 ayat dan termasuk golongan surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Al-Buruj. Nama At-Tin diambil dari kata At-Tin yang terdapat pada ayat pertama surah ini yang artinya buah Tin. (sumber Wikipedia)
Ara atau Tin (Ficus carica), disebut juga Fig (Bahasa Inggris), Feige (Jerman), Higo (Spanyol, Figue (Perancis), Fico (Italia), Figu (Austria).
Tanaman ini berasal dari Asia Barat dan masih termasuk kerabat pohon beringin, buahnya dapat dimakan dalam keadaan segar, setelah dikeringkan atau dibuat selai.
Rasanya manis dan lembut disertai sedikit sensasi ketika menggigit bagian tengah buahnya.
Apa saja kandungan gizinya dan adakah khasiatnya untuk kesehatan?
Ternyata buah Tin mengandung serat yang sangat tinggi. Dalam setiap 100 gram buah Tin kering, terkandung 12,2 gram serat dibanding dengan apel yang hanya mengandung 2 gram serat dan jeruk 1,9 gram serat.
Menurut pakar kesehatan, jika mengkonsumsi buah Tin secara teratur dapat membantu membersihkan racun di dalam tubuh, mencegah kanker (karena mengandung antioksidan {benzaldehyde} yang mengikat senyawa karsinogen) dan penyakit degeneratif lainnya.
Selain mengandung Omega 3 dan Omega 6 (asam lemak tak jenuh) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, buah Tin juga mengandung vitamin dan mineral antara lain vitamin A, vitamin C, potasium, kalsium dan zat besi.
Rendah kalori, rendah lemak, rendah sodium dan bebas kolesterol sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes mellitus.
Kandungan nutrisi buah Tin juga dapat menguatkan jantung, mengurangi kolesterol jahat dan memulihkan sakit sesak napas dan mengobati sembelit.
Melihat begitu banyak manfaat buah Tin ini, saya jadi berpikir untuk membudidayakan dan menjadikannya sebagai peluang usaha.
Saat ini kami baru memilki 1 pohon dengan banyak cabang yang bisa dijadikan stek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar